Ketika Syah diasingkan, nada hubungan Iran-Israel berubah cepat.
Pada pidato pertamanya, Khomeini yang mengklaim dirinya pemimpin agung revolusi Islam, menyebutkan Iran memiliki dua musuh.
Musuh pertama adalah AS, "Setan besar" dan sekutu utama AS di wilayah tersebut, Israel, atau "Setan kecil."
Ingin memperluas pengaruh revolusi Islam di dunia Muslim dan melegitimasi kekuatan ulama, pemimpin Iran, penulis banyak karya anti-Zionis, memposisikan bangsanya sebagai pembela perjuangan Palestina dan musuh utama Israel.
Khomeini menekankan Israel adalah negara yang ia ingin lihat menghilang untuk membebaskan Yerusalem.
Yasser Arafat, mantan kepala Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), adalah pemimpin asing pertama yang mengunjungi Teheran.
Ia disambut kerumunan warga meneriakkan "kematian untuk Israel".
Tahun 1982, Khomeini memerintahkan pembentukan milisi Islami, Hizbullah, di Lebanon, negara Arab dengan komunitas Syiah yang besar.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR