Intisari-online.com - Sungguh memalukan, seorang wakil presiden jatuh dalam skandal yang mencoreng mukanya sendiri.
Ia adalah wakil presiden Zimbabwe Kembo Mohadi, yang tersandung kasus skandal memalukan dengan perempuan yang sudah menikah, dan bawahannya sendiri.
Hal itu membuat Akademi Perempuan untuk Kepemimpinan dan Keunggulan Politik (WALPE) menuntutnya untuk mundur.
Skandal perselingkuhannya, tersebar di media sosial pada minggu lalu.
Dalam bocoran audio yang viral di media sosial Mohadi terdengar mengundang selingkuhannya untuk berhubungan badan, tanpa alat pengaman di kantor pemerintahannya.
Namun, dia belum memberikan keterangan lanjut terkait tuduhan tersebut.
Mohdi adalah pria 47 tahun ia sempat menikah tetapi baru saja menceraikan istrinya.
Dalam rekaman Audio, dia terdengar sepeti orang gila yang keranjingan berhubungan badan, dia mengundang wanita bernama Yvone Chevaughn, ke sarang cintanya.
Skandal ini membuka aib negara tersebut, di mana kondisi rakyatnya yang memprihatinkan ditambah ironi pemerintahan yang amoral.
Pejabat yang lalim telah membuat negara itu terperosok ke dalam jurang kemiskinan yang cukup dalam, meski sebenarnya Zimbabwe adalah negara yang bergelimang harta.
Pada tahun 1980-an, ekonomi Zimbabwe berkembang dengan pesat berkat pertanian dan sumber daya alam yang melimpah.
Pascamerdeka, Presiden pertama ZimbabweRobert Mugabe dia meluncurkan inisiatif kesehatan dan pendidikan untuk negaranya.
Negara itu mengalami pertumbuhan ekonomi yang kuat, dalam jumlah ekspor barang-barang industri.
Tembakau adalah tanaman yang terkenal di sana, sumber daya alam yang melimpah membuat pembangunan ekonomi di negeri itu dengan cepat berkembang.
Namun tahun 1990-an ekonomi negara itu turun, karena menejemen yang tidak efektif, kekurangan makanan dan devaluasi.
Hiperinflasi meledak pada tahun 2003, dan tingkat pengangguran mencapai 95%.
Hingga akhirnya membuat negara tersebut menjadi salah satu yang termiskin di dunia, menurut catatan PBB.
Hampir jutaan penduduknya kekurangan makanan kronis di mana sekitar 2,2 juta orang tinggal di daerah perkotaan dan 5 juta orang tinggal di daerah pedesaan.
Semua orang yang menderite kelaparan ini adalah milyader di Zimbabwe.
Namun mereka dijuluki milyader, karena Hyperinflasi tinggi, tahun 2008 setiap 100 miliar dollar Zimbabwe, hanya cukup untuk membeli 1 potong roti.
Tahun2008, Zimbabwe mengeluarkan uang kertas 10 Juta, lalu mengedarkan uang kerta 50 juta.
Namun, karena uang kertas memiliki jumlah yang besar, inflasi naik menjadi 2,2 juta % pada tahun 2008, sehingga uang milyaran hanya cukup untuk membeli sepotong roti.
Sebanyak 80% penduduk negeri itu jatuh dalam kemiskinan tinggi meskipun fakta bahwa semuanya adalah milyader.
Kondisi itu membuat penduduk satu hari membutuhkan 500 milyar dollar Zimbabwe untuk biaya hidup, itu pun mereka masih sangat miskin.
Februari 2019, Zimbabwe mengeluarkan mata uang baru, RTGS, namun tak butuh waktu lama terjadi depresiasi, memaksa banyak perusahaan menaikkan harga.
Ironisnya hidup dala kemiskinan, presidennya Mugabe justru hidup dalam kemewahan, dia memiliki rumah dengan 25 kamar, makan di resort mewah, dan belanja mewah di Eropa.
Mantan istri presiden itu pernah kepergok menggunakan tas merk Gucci mahal, yang dibelinya dari Paris.
Fakta lainnya adalah, Zimbabwe sejatinya adalah negara terbesar kedua dengan cadangan berlian dan platinum.
Ini merupakan rumah bagi delapan dari sembilan mineral tanah paling langka di dunia, termasuk ada emas, lithium, batu bara, bijih besi dan kromium.
Namun, penghasilan utama negara ini adalah ekspor tembakau dan kapas.
Sayangnya kondisi ini tidak membuat rakyat Zimbabwe lepas dari lubang kemiskinan, hampir sebagian besar rakyatnya berpenghasilan milyaran namun dengan status sebagai orang miskin.