Menurut statistik SIPRI, Myanmar menghabiskan 2,4 miliar dollar AS untuk membeli peralatan senjata pada periode 2010-2019.
Di mana 1,3 miliar dollar AS digunakan untuk membeli senjata China dan 807 juta dollar AS untuk membeli senjata Rusia.
Pesawat tempur Rusia yang saat ini dimiliki oleh militer Myanmar antara lain MiG-29, SDu-30MK dan pesawat latih Yak-130.
China juga berkontribusi pada Angkatan Udara Myanmar dengan munculnya pesawat tempur JF-17.
Tidak seperti China, Rusia tidak campur tangan secara mendalam dalam urusan internal Myanmar, kata para ahli.
Sebaliknya, pemberontak di perbatasan utara Myanmar diyakini telah menggunakan berbagai rudal permukaan dan udara-ke-udara buatan China.
"Jenderal Aung Hlaing selalu waspada terhadap China. Dia melihat China sebagai ancaman potensial bagi Myanmar," majalah Nikkei mengutip seorang diplomat.
Source | : | Nikkei Asian Review |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR