Pada September 2000, untuk melemahkan dukungan bagi para pemberontak dari pemerintah Guinea dan Sierra Leone yang sekarang juga mendukung LURD, Taylor membujuk para pembangkang anti-pemerintah di kedua negara untuk membentuk Front Persatuan Revolusioner (RUF) .
Mereka bersama dengan beberapa pendukung paramiliternya memulai pemberontakan dan dengan demikian memperluas konflik ke tiga negara.
Tindakannya menuai kecaman dan tentangan dari PBB serta dukungan untuk Guinea dan Sierra Leone dari Inggris Raya dan Amerika Serikat.
Perang ini berakhir dengan genjatan senjata pada 29 Juli 2003.
LURD mengumumkan gencatan senjata yang memungkinkan ECOWAS mengirim batalyon yang sebagian besar terdiri dari pasukan Nigeria ke ibu kota sebagai penjaga perdamaian.
Karena semakin jelas bahwa pemerintahnya tidak akan selamat dari pengepungan tersebut, pada 11 Agustus 2003, Presiden Charles Taylor mengundurkan diri dan terbang ke pengasingan di Nigeria.
Pada 18 Agustus, Accra Comprehensive Peace Agreement (CPA) mengumumkan pembentukan Pemerintahan Transisi Nasional Liberia dengan Gyude Bryant sebagai presiden.
Kemudian, Ellen Johnson Sirleaf menjadi presiden kedua puluh empat Liberia dan wanita pertama yang memimpin sebuah negara Afrika.
(*)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja Majalah Intisari.Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR