Sistem tersebut dinamakan MCAS (Maneuvering Characteristics Augmentation System) atau sistem karakteristik manuver augmentasi yang menjadi pusat investigasi kecelakaan Boeing Max.
Mengutip Aviation Week, DOJ pada 7 Januari lalu mengatakan "karena penipuan mereka, dokumen penting yang dipublikasikan oleh FAA AEG (Aircraft Evaluation Group) tidak mengandung informasi mengenai MCAS dan akhirnya, pesawat manual dan bahan pelatihan pilot untuk pesawat di AS tidak memiliki informasi mengenai MCAS."
Segera setelah kecelakaan awal, FAA AEG "baru tahu pertama kalinya mengenai perubahan MCAS, termasuk informasi mengenai MCAS yang disembunyikan Boeing dari FAA AEG" ujar DOJ.
Sementara itu saat investigasi jatuhnya pesawat Boeing Max Lion Air dilanjutkan, dua pilot teknis 737 Max terus-terusan menutupi beberapa fakta mengenai perubahan MCAS terhadap Boeing dan FAA.
Kepala Eksekutif Boeing David Calhoun mengatakan dalam pernyataan jika kesepakatan itu "dengan tepat menjelaskan kegagalan kami mengimplementasikan nilai-nilai luhur dan harapan kami."
Dana yang dibayarkan Boeing juga termasuk pembayaran awal yang sudah dibuat oleh Boeing kepada maskapai.
November lalu, FAA menyetujui perubahan yang dibuat Boeing kepada sistem kontrol otomatis, yang dilakukan karena adanya kecelakaan tersebut.
Setelah penggantian uang untuk kecelakaan tersebut, Boeing 737 Max kini sudah mendapatkan izin terbangnya lagi.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?
Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR