Untuk saat ini, Israel memprioritaskan orang yang berusia di atas 60 tahun, petugas kesehatan, dan orang dengan kondisi medis, diikuti oleh orang yang berusia di atas 55 tahun dengan kondisi yang mendasarinya.
Saat ini, lebih dari 72 persen orang yang berusia 60 tahun ke atas telah divaksinasi.
Bukan tanpa rintangan
Israel sejauh ini hanya menerima suntikan Pfizer, tetapi negara tersebut juga telah mendapatkan kesepakatan dengan AstraZeneca dari Inggris dan pabrikan AS Moderna.
Yang terakhir mengumumkan Selasa lalu bahwa vaksinnya telah disetujui oleh kementerian kesehatan Israel.
Moderna berjanji akan memasok 6 juta dosis, cukup untuk memvaksinasi 3 juta orang.
Namun, kemacetan atau hambatan distribusi tidak terpecahkan setelah dosis impor melewati batas.
Berbeda dengan jab Oxford / AstraZeneca, vaksin Pfizer perlu disimpan pada suhu minus 70 derajat Celcius, yang membutuhkan teknik penyimpanan khusus.
Suntikan ini ditangani oleh SLE, unit logistik Teva Pharmaceutical Industries.
Tiga puluh freezer bawah tanah yang terletak di fasilitas dekat bandara internasional utama Israel menampung sekitar 5 juta dosis, yang kemudian dikemas ulang menjadi bundel 100 dosis dan dikirim ke seluruh negeri.
Mendistribusikan suntikan dengan cepat sangat penting, ini adalah kunci utama di Israel.
(*)
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR