Houston kembali pada tahun 1953, dengan karakter yang sangat berbeda, telah melalui PD II dan menjadi ahli dalam pendakian ketinggian.
Selain itu, ada juga cerita tentang wanita yang telah mendaki K2 dan “kutukan” yang mengelilingi mereka.
Untuk waktu yang lama ada fakta aneh bahwa wanita yang berhasil mencapai puncak akan mati saat turun atau meninggal beberapa tahun kemudian.
Yang pertama mencapai puncak adalah Wanda Rutkiewicz.
Dia tiba di sana tepat di depan pendaki Prancis Liliane Barrard, lalu meninggal di Kanchenjunga enam tahun kemudian.
Pada tahun 1986, Barrard mendaki bersama suaminya Maurice Barrard, dan mereka meninggal saat turun.
Begitu pula pendaki asal Inggris, Julie Tullis, yang sampai di puncak, lalu meninggal dalam perjalanan turun. Sama dengan Alison Hargreaves.
Hal ini memunculkan pemikiran bahwa ada kutukan pada K2 bagi wanita pendaki. Tentu saja, itu telah dibantah.
Ada wanita yang pernah mendaki K2, di antaranya adalah pendaki legendaris Spanyol, Edurne Pasaban, yang merupakan wanita pertama yang mendaki setiap "Delapan Ribu."
Tidak banyak cerita bahagia seputar K2. Masih banyak lagi cerita yang tidak menyenangkan karena mendaki K2 sangat sulit dan berbahaya.
Dekat dengan base camp di K2 ada tugu peringatan Art Gilkey, yang meninggal selama ekspedisi Houston.
Setiap tahun semakin banyak pelat kecil dipasang, mencatat orang-orang yang meninggal di K2.
Pelat-pelat kecil ini bergemerincing tertiup angin, yang memberi mereka kualitas yang aneh dan tidak duniawi.
Tidak seperti gunung biasa, ada sesuatu yang berbeda tentang K2. Itu jauh lebih berbahaya.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR