Hal ini terbaca dari beberapa kali upaya perkuatan dan perubahan bentuk yang dilakukan SAS.
Lebih dari itu, SAS Inggris juga sampai merasa perlu memanggil sesama SAS dari Australia dan Selandia Baru, serta infanteri khusus Gurkha.
Operasi yang juga didukung armada helikopter AU Kerajaan Inggris ini kemudian dikenal dengan nama Operasi Claret.
Bagi SAS, pertempuran di belantara Kalimantan cukup memberi pengalaman dan pelajaran berharga.
Dari Claret, misalnya, kemudian muncul nama “Mad Mike” Calvert yang menurunkan berbagai teknik patroli hutan yang masih diadopsi SAS hingga kini.
Para penyusup Indonesia tersebut sulit disebut sebagai respon tentara Indonesia (ABRI) mengingat tak pernah ada perintah resmi dari Presiden Soekarno.
Itu sebabnya para penyusup lebih sering disebut sukarelawan meski sebagian di antaranya memang tentara Indonesia.
Di dalamnya bahkan ada pasukan elit ABRI dengan salah seorang pimpinannya yang kemudian menjabat Panglima ABRI di masa Pemerintahan Soeharto.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR