Pidato tujuh menit itu disiarkan langsung ke seluruh negeri di radio, dan kalimat pembukanya telah menjadi salah satu baris paling terkenal dalam sejarah.
"Kemarin," kata FDR, "7 Desember 1941, tanggal yang akan hidup dalam keburukan, Amerika Serikat tiba-tiba dan dengan sengaja diserang oleh angkatan laut dan udara kekaisaran Jepang."
4. Iyozo Fujita
Lahir pada November 1917, Sub-Letnan Iyozo Fujita lulus dari Akademi Angkatan Laut Kekaisaran Jepang pada 1938.
Pada September 1941, ia ditugaskan di kapal induk Sōryū sebagai pilot pesawat tempur Zero.
Pada 7 Desember, Fujita adalah bagian dari gelombang kedua berkekuatan 167 orang yang dipimpin oleh Fusata Iida, yang sasarannya adalah pangkalan Kaneohe.
"Satu pikiran saya adalah melakukan pekerjaan sebaik yang saya bisa dan berharap kepada Tuhan saya akan melalui semuanya hidup-hidup," kenangnya kemudian.
"Malam sebelum penyerangan, saya tidak bisa tidur," kenang Fujita.
“Saya minum enam botol bir tetapi saya tidak bisa mabuk, saya tidak bisa mengantuk. Saya terjaga sepanjang malam sampai pagi datang. "
Pada hari itu sendiri, Fujita berganti pakaian baru, sehingga, dalam tradisi samurai, dia pergi berperang dengan bersih.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR