Pada 2015, Trigana Air Service Penerbangan 267 Jayapura- Oksibil jatuh di pegunungan sekitar Oksibil, Papua, di mana seluruh penumpang sekitar 54 orang tewas.
Sementara pada tahun 2014, Indonesia juga dihebohkan dengan jatuhnya pesawat AirAsia Indonesia penerbangan 8501 di Laut Jawa. Kecelakaa ini menewaskan seluruh penumpang dan awak yang berjumlah 162 orang.
Kecelakaan-kecelakaan pesawat tersebut belum seluruhnya.
Menurut data dari Aviation Safety Network dikutip Kompas.com, sebelum jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182, ada 697 korban kecelakaan pesawat di Indonesia dalam 10 tahun terakhir, termasuk pesawat militer dan pribadi.
Media internasional Bussiness Times, dalam artikel berjudul 'Why Indonesia remains one of the world's worst places to fly' (8/12/2015), mengungkapkan beberapa faktor yang menyebabkan berbagai kecelakaan pesawat di Indonesia terjadi.
Seperti kegagalan komunikasi, tingginya jumlah penumpang, hingga masalah pemeliharaan.
Selain itu, faktor cuaca dan medan juga dijelaskan sebagai tantangan bagi penerbangan di Indonesia.
Dikatakan bahwa wilayah Indonesia memiliki salah satu insiden badai petir dan sambaran petir tertinggi di dunia.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR