Dilansir dari sputniknews.com pada Selasa (12/1/2021), Kementerian Luar Negeri India memberikan pendapatnya mengenai kemungkinan sanksi.
Mereka mengatakan pihaknya memiliki kebijakan luar negeri independen yang memandu akuisisi pertahanan sejalan dengan kepentingan keamanan nasional.
India menempatkan rencana induksi untuk sistem S-400 di posisi teratas, tidak terpengaruh oleh ancaman sanksi AS.
Ini karena sumber pertahanan mengatakan bahwa tim yang terdiri dari hampir 100 perwira dan penerbang akan pergi ke Rusia untuk pelatihan dan pemeliharaan sistem besar-besaran nanti.
Dengan pengiriman mulai September ini, skuadron S 400 pertama akan beroperasi di India pada akhir tahun ini atau awal tahun depan, kata pejabat kementerian pertahanan di India.
Perkembangan itu terjadi beberapa hari setelah Duta Besar AS untuk India Kenneth Juster mengatakan Undang-Undang Melawan Musuh Amerika Melalui Sanksi (CAATSA) tidak dirumuskan untuk menghukum teman dan sekutu.
Tetapi New Delhi harus memutuskan apakah akan memperpanjang kerjasamanya dengan Washington.
"Sanksi tidak pernah dirancang untuk merugikan teman dan sekutu."
"India ingin tetap membuka opsinya tetapi pada akhirnya pilihan harus dibuat," kata Juster Selasa lalu di New Delhi."
Laporan terbaru dari Kongres AS juga menyarankan Amerika untuk menjatuhkan sanksi sekunder di bawah CAATSA.
Meski demikian, India dan Rusia, keduanya telah mengkonfirmasi bahwa kesepakatan senilai $ 5,43 miliar yang ditandatangani antara kedua negara pada Oktober 2018 berjalan dengan baik.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR