Peneliti penerbangan Mick Gilbert mengatakan kepada The Australian," Tidak ada hubungan warna, ukuran hingga material puing yang ditemukan dengan MH370."
Justru ia menduga bahwa itu adalah puing-puing pesawat lain.
"Jika ini memang bagian dari pesawat, kemungkinan bagian dari Air Niuugini 72 yang melakukan pendaratan darurat di Bandara Internasional Chuuk pada September 2018," katanya.
Hilangnya pesawat MH370 sendiri menjadi salah satu misteri terbesar penerbangan di dunia.
Pesawat tersebut menghilang tanpa jejak di Samudra Hindia pada Maret 2014.
Diberitakan Harian Kompas, 9 Maret 2014, pesawat dengan rute Kuala Lumpur-Beijing itu lepas landas dari Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) pada pukul 00.41 waktu setempat.
Pesawat itu dijadwalkan tiba di Beijing pukul 06.30, tetapi kemudian putus kontak sekitar pukul 02.40 waktu setempat, 8 Maret 2014.
Adapun posisi terakhir pesawat tersebut sebelum putus kontak yakni berada di kawasan Laut China Selatan di antara Pesisir Timur Semenanjung Malaysia dan ujung selatan Vietnam.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR