Adapun fungsinya, kompartemen yang berbentuk sirip horizontal itu memiliki kontrol untuk mengarahkan badan pesawat naik atau turun.
Selanjutnya, juga untuk mengangkat atau menurunkan ketinggian pesawat dengan mengubah sudut kontak sayap pesawat.
“Jadi, elevator itu naik-turun."
"Dulu digerakkan pakai kabel, sekarang sudah nirkabel, otomatis,” ucap Andi.
Lebih lanjut, Andi menduga elevator pesawat Sriwijaya Air SJ 182 copot karena perawatan yang tidak maksimal.
“Itu kan semacam engsel yang bergerak naik-turun, bisa saja karatan, atau apalah."
"Makanya faktor perawatan sangat penting,” ucap Andi Isdar.
Andi menambahkan, kasus copotnya elevator pesawat berbeda dengan, misalnya, salah satu mesin yang rusak atau tidak berfungsi.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR