Empat insiden tidak fatal dalam 17 tahun tidak buruk.
TransNusa Aviation Mandiri yang didirikan pada tahun 2012 telah mengalami satu kali sedangkan Lion Air yang didirikan pada tahun 1999 telah mengalami sembilan ditambah dua peristiwa fatal lainnya.
Jet Boeing 737-500 telah terlibat dalam delapan kecelakaan kehilangan lambung, atau insiden di mana kerusakan pesawat tidak dapat diperbaiki, dengan total 220 kematian, menurut Aviation Safety Network.
Airbus SE A319, jet yang sebanding, telah melibatkan tiga pesawat.
Pada September 2008, sebuah penerbangan Aeroflot PJSC 737-500 jatuh menewaskan 88 orang sementara kecelakaan Asiana Airlines Inc. pada Juli 1993 merenggut 68 nyawa.
Penyelidik mengaitkan kecelakaan dengan faktor-faktor termasuk kinerja pilot, pelatihan atau cuaca.
Jika tidak ada yang selamat dari Sriwijaya Flight 182, itu akan menandai bencana terburuk ketiga 737-500.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?
Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR