Namun diketahui perusahaan tersebut tidak lagi merawat maskapai mereka di fasilitas perawatan pesawat terbaik di Indonesia tersebut.
Hal ini karena Sriwijaya Air Group bertikai dengan Garuda Indonesia Group, lantaran pihak Garuda Indonesia menilai Sriwijaya Air melakukan wanprestasi.
Wanprestasi dinilai karena Sriwijaya Air Group tidak menepati perjanjian kerja sama bisnis.
Mengutip Kompas.com, Sriwijaya Air diketahui memiliki utang sebesar Rp 810 miliar ke GMF AeroAsia.
Baca Juga: Ada yang Pecahkan Rekor! Simak 20 Maskapai Teraman di Dunia Berikut Ini
Kemudian karena tidak segera dilunasi, GMF AeroAsia sempat menarik mesin pesawat CFM yang disewa Sriwijaya Air dan juga menghentikan layanan perawatan untuk armada maskapai tersebut.
Hal itu menyebabkan dari total 30 pesawat milik Sriwijaya Air hanya 12 armada yang beroperasi.
18 lainnya harus alami grounded.
Kemudian di tahun 2020 kemarin, manajemen Sriwijaya Air Group menjalin kerjasama dengan sejumlah bengkel perawatan pesawat.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR