Bahkan dengan segala kepiawaiannya itu ia bisa menikmati kehidupan glamor dan berkawan dengan kelompok pejabat serta kaum jetset.
Tidak mengherankan pula kalau kemudian ia masuk dalam lingkaran pemerintahan Suriah dan menjabat sebagai Deputi Menteri Pertahanan Suriah.
Suatu jabatan yang tak bisa dianggap rendah dan bahkan strategis bagi seorang mata-mata.
Jabatan itu ia raih karena Cohen kenal dekat dengan Presiden Hafiz, kawan lamanya. Ia juga menjadi pejabat penting di Partai Baath.
Pengiriman informasi-informasi penting yang dibutuhkan Mossad, dilakukan Eli Cohen melalui sebuah stasiun radio di Damaskus.
Atas rekomendasi dari para pejabat tinggi, Eli memang bisa jadi orang penting di radio tersebut.
Tak satu pun curiga kalau Eli setiap hari mengirimkan berita-berita rahasia melalui pemancar radio yang disembunyikan di kamarnya.
Sebuah dokumen rahasia milik militer Suriah maupun Partai Baath semua bisa dibaca oleh Eli Cohen dengan leluasa dan dikirimkan ke Mossad.
Beberapa di antaranya adalah dokumen mengenai rencana Suriah untuk mengalihkan hulu Sungai Jordan sebagai upaya memotong cadangan air Israel.
Tindakan Surih itu juga sesuai dengan rencana Al-Fatah (Organisasi Pembebasan Palestina) yang akan menyerang Israel dari bagian utara.
Eli Cohen juga membocorkan peta kekuatan Suriah dua tahun sebelum terjadi Perang Enam Hari.
Termasuk posisi bunker, tank, maupun formasi altileri Suriah. Ini pula salah satu faktor mengapa Israel berhasil memborbadir kekuatan Suriah dengan sangat akurat.
Tapi misi rahasia Cohen di Suriah akhirnya terbongkar.
Mata-mata Mossad yang dikenal paling ulung itu pun akhirnya menemui ajalnya di Suriah.
Ia dijatuhi hukuman mati dengan cara digantung pada tahun 1965.
Ade S
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR