Produksi unit akan memakan biaya yang spektakuler, karena jet tempur itu akan besar dan pabriknya tidak akan segera mendapat keuntungan sebelum program selesai.
Jepang juga senang membangun pesawat dengan pelan (tidak efisien) untuk tetap membuat pabrik-pabrik bekerja.
Kementerian Pertahanan di Tokyo telah mendorong dan menyiapkan lebih dari 10 tahun untuk membangun jet tempur menggantikan jet tempur MHI F-2.
Pemerintah kemudian memutuskan di tahun 2018 untuk memprakarsai sendiri setelah mempertimbangkan memilih import langsung atau kolaborasi dengan program asing.
Beberapa alasan Jepang memilih membangun sendiri adalah karena pertama Jepang ingin kelola penuh untuk konfigurasi jet tempur itu, serta tidak menguntungkan AS dengan kemudahan ekspor dan Jepang perlu desain yang tidak cocok dengan negara lain.
Membeli F-35 tidak pernah menjadi pilihan, karena mereka ingin F-X masuk pasukan pada 2035, tahun di mana F-35 sudah usang.
Selain itu importir senjata tidak suka dengan kontrol konfigurasi peralatan yang dimiliki oleh negara pemasok, baik secara kontak atau menahan kekayaan intelektual.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR