Meski begitu, Australia harus mengalami kekurangan penjualan komoditas lain termasuk lobster, jelai dan batubara.
Sayangnya, kesenangan Australia ini bisa jadi tidak berlangsung lama.
Perang dagang telah juga memperkenalkan rasa takut di pasar, membuat kekhawatiran jika China bisa saja menghancurkan seluruh impor bijih besi dan menormalkan harga bijih besi di pasar.
"Pasar masih khawatir jika China akan bertindak lagi.
"Dari itu mereka merespon dengan gugup dengan cara meningkatkan harga bijih besi," tulis catatan tersebut.
"Rasa takut yang menimbulkan meningkatnya pajak itu bukanlah satu-satunya yang menentukan harga.
"Pasar juga khawatir hujan lebat menyebabkan terganggunya suplai keluar dari Brasil, dan suku bunga yang rendah menyebabkan harga dolar AS jatuh."
"Intinya adalah perang dagang China dengan Australia malah membuat Australia meraup untung lebih banyak daripada kehilangan uang," papar Deloitte.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR