Indonesia sendiri sangat menentang pembentukan federasi Malaysia tersebut, dengan saat itu Presiden Soekarno tidak takut menyampaikan keberatannya.
Kelanjutan penggunaan pangkalan udara Singapura oleh London disebut Soekarno sebagai bentuk pemberian kemerdekaan tersebut tidak tulus.
Pasalnya, Soekarno khawatir Inggris menjadikan Malaysia satelit mereka dan ditaktukan dominasi Eropa di Asia Tenggara akan terus berlanjut.
Saat itu disebutkan jika perlawanan terhadap Malaysia juga dijadikan presiden sebagai pengalihan isu masalah dalam negeri berupa keadaan ekonomi Indoensia yang tidak karuan.
Akhirnya Menteri Luar Negeri Indonesia, Dr Subandrio secara resmi pada 20 Januari 1963 menyatakan bahwa Indonesia menempuh kebijakan Konfrontasi terhadap Malaysia.
Perang gerilya
Meskipun Malaysia dilawan Indonesia, Malaysia dan Inggris tenang karena pilihan Soekarno cukup terbatas karena senjata modern Uni Soviet kurang cukup melawan senjata Inggris.
Akhirnya strategi perang gerilya diajukan oleh Soekarno, dengan menggerakkan tentara Indonesia di pedalaman Kalimantan.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR