Intisari-Online.com - Misi eksplorasi bulan Chang'e-5 China diluncurkan pada hari Selasa.
Langkah pertama dari apa yang oleh ilmuwan luar angkasa China disebut "perjalanan yang sangat panjang dan bahkan berbahaya" untuk mendarat di bulan dan membawa kembali sampel dari permukaan bulan.
Peluncuran pagi hari dari kosmodrom Wenchang di pulau resor selatan Hainan disiarkan langsung oleh China Central Television.
Dilansir dari Asia Times, Selasa (24/11/2020), CCTV dan media pemerintah lainnya tidak membuang waktu untuk mengklaim bahwa, dengan lepas landas mulus di atas roket transportasi berat Long March-5, China telah bergabung dengan jajaran elit bekas Uni Soviet dan Amerika Serikat sebagai "negara adidaya luar angkasa" mampu mengembalikan benda luar angkasa kembali ke Bumi.
“Dunia belum melihat sampel bulan baru selama lebih dari empat dekade, dan sekarang sudah saatnya China mengakhiri jeda dalam eksplorasi dan penelitian bulan umat manusia."
"Untuk tidak hanya meninggalkan cap China di satelit alami Bumi tetapi juga membawa sebagian darinya ke Bumi."
"Dengan sampel batuan bulan, tanah, dan regolit tersedia untuk dipelajari oleh komunitas ilmiah di seluruh dunia,” sebagaimana dimuat People's Daily.
Corong Partai Komunis mengutip Pei Zhaoyu, wakil direktur Pusat Program Eksplorasi dan Luar Angkasa Badan Antariksa Nasional China, yang mengatakan bahwa misi Chang'e-5 juga merupakan bukti bahwa China hampir mampu mengirim taikonot (astronot China) ke bulan dan mengembalikannya dengan selamat ke Bumi.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR