Gedung Putih dan kedutaan besar China di Washington tidak segera menanggapi permintaan komentar soal ini.
Penambahan ini akan membuat jumlah perusahaan China yang terkena dampak menjadi 35 perusahaan.
Mereka termasuk raksasa teknologi seperti Hikvision, China Telecom Corp dan China Mobile yang ditambahkan awal tahun ini.
Langkah terbaru akan datang hanya beberapa hari setelah Donald Trump menerbitkan perintah eksekutif, yang melarang investor AS membeli saham perusahaan China yang masuk daftar hitam mulai November 2021.
"Langkah tersebut membantu memastikan tidak ada orang Amerika yang tanpa disadari menyubsidi kampanye (Partai Komunis China) untuk mendominasi teknologi masa depan," kata Anggota Kongres dari Partai Republik, Mike Gallagher.
Namun, perintah eksekutif tidak mungkin memberikan pukulan serius bagi perusahaan, kata para ahli, karena ruang lingkupnya yang terbatas, ketidakpastian tentang sikap pemerintahan Biden yang akan datang dan kepemilikan dana AS yang sudah sedikit.
Presiden terpilih dari Partai Demokrat Joe Biden, yang akan menjabat pada 20 Januari 2021 nanti, belum menjabarkan strategi hubungan dengan China secara rinci.
Tetapi semua indikasi menunjukkan bahwa Biden akan melanjutkan pendekatan yang keras terhadap Beijing.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR