Daftar tersebut termasuk dalam draf aturan yang mengidentifikasi perusahaan China dan Rusia yang AS anggap sebagai “military end users".
Ini berarti, pemasok AS harus meminta lisensi untuk menjual sebagian besar barang yang tersedia secara komersial kepada mereka.
Pada April lalu, Departemen Perdagangan AS memperluas definisi “military end users", tidak hanya mencakup angkatan bersenjata dan kepolisian, juga setiap orang atau entitas yang mendukung atau berkontribusi pada pemeliharaan atau produksi barang-barang militer. Bahkan, bisnis non-militer.
Penerapan pembatasan ekspor
AS kemudian menambah pembatasan ekspor, berlaku untuk item yang berbeda seperti perangkat lunak komputer mulai dari pengolah data, peralatan ilmiah seperti osiloskop digital sampai suku cadang dan komponen pesawat.
Departemen Perdagangan AS mengatakan, kemampuan untuk mengontrol aliran teknologi AS ke perusahaan yang terdaftar adalah penting.
Tujuannya untuk melindungi kepentingan keamanan nasional negeri Paman Sam.
Rancangan aturan itu juga menunjuk 28 entitas Rusia selain 89 perusahaan China.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR