"Kedua korban ini mungkin mencari perlindungan ketika mereka tersapu arus piroklastik sekitar pukul 9 pagi," kata Massimo Osanna, direktur situs arkeologi.
"Ini adalah kematian karena sengatan panas, seperti yang juga ditunjukkan oleh kaki dan tangan mereka yang terkepal," kata Osanna melanjutkan.
Archaeologists have discovered the remains of two men killed in the volcanic eruption that destroyed the ancient Roman city of Pompeii nearly 2,000 years ago.
Read more on this story here: https://t.co/5a5Jf7a0Qe pic.twitter.com/BnpXh1MfRR
— SkyNews (@SkyNews) November 21, 2020
Situs Pompeii
Dalam sebuah pernyataan, Menteri Kebudayaan Dario Franceschini mengatakan temuan itu menggarisbawahi status Pompeii sebagai "tempat luar biasa untuk penelitian dan studi".
Pompeii, 23 km (14 mil) tenggara Napoli, adalah kota berpenduduk sekitar 13.000 orang.
Ketika erupsi Vesuvius datang, dampak letusannya mengubur kota di bawah abu, kerikil batu apung dan debu, membekukannya hingga hampir 2.000 tahun.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR