Karena itulah, golongan tua dalam masyarakat mereka mengarahkan wanita 'memburukkan' muka masing-masing tak kira tua atau muda.
Sebagai taktik melindungi diri daripada diculik, mereka akan memakai penyumbat hidung yang dipotong mengikuti ukuran lubang hidung masing-masing.
Selain itu, wajah mereka mempunyai tato bergaris di muka hingga lurus ke bagian dagu.
Susah Bernafas, Tapi Lama-lama Terbiasa
Meskipun terlihat seram dan menyakitkan melihat mereka memakainya.
Namun wanita Apatani sudah terbiasa hidup dengan hidung tersumbat benda-benda seperti kayu.
Susah bernafas tapi lama-kelamaan maka menjadi terbiasa bagi mereka.
Terlebih lagi, tujuan utamanya adalah untuk keselamatan pribadi.
Daripada diculik hilang tanpa kabar berita, lebih baik wajah 'jelek'. Itulah prinsip yang dianut wanita Apatani.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR