Terlepas dari krisis ekonomi global, Timor-Leste mengalami pertumbuhan lebih dari 10% pada tahun 2009.
Perekonomian telah baik selama tiga tahun terakhir dan selama bertahun-tahun yang akan datang, Timor-Leste akan memiliki pertumbuhan antara 7% dan 8%.
"Tidak ada cara lain selain maju dan maju. Kami membutuhkan ribuan kilometer jalan; saat ini 80% jalan kami rusak total. Ratusan jembatan, pelabuhan, bandara dan sistem komunikasi juga perlu kita bangun," tambah Ramos-Horta.
Dia mendesak investor Malaysia yang telah membuktikan pengetahuannya di berbagai bidang, termasuk minyak dan gas, konstruksi dan pendidikan, untuk mengambil banyak peluang yang tersedia di negara tersebut dan berkontribusi terhadap perkembangannya.
"Anda dapat membantu mengubah negara kami. Orang Malaysia dapat memainkan peran sentral dalam pembangunan Timor-Leste. Kami memiliki hubungan yang sangat baik dan Anda telah terbukti menjadi teman yang baik," katanya.
Ramos-Horta mengatakan Timor-Leste mempraktikkan ekonomi yang sepenuhnya terbuka dan tarif pajak yang direvisi adalah yang terendah di Asia setelah Hong Kong.
Selain itu negara kecil itu, dipandang memiliki kekayaan yang cukup besar, seperti diungkap media Malaysia The Star, yang menyebutnya negara miskin tetapi kaya.
Dalam hal cadangan minyak per kapita di Timor Leste satu juta orang dengan 800 juta barel minyak dan 12 triliun kaki kubik gas alam Timor-Leste memang makmur.
Itu hanya kekayaan dari minyak. Sumber daya alam lainnya termasuk emas, mangan, marmer, kayu cendana dan ikan yang melimpah di perairan teritorialnya.
Tetapi lebih dari 80% penduduknya sangat miskin dan separuhnya buta huruf.
Mereka bergantung pada pertanian subsisten di tanah yang panas dan semi-gersang, mencari nafkah dengan menanam beras, kopi, jagung, tapioka, ubi jalar, kedelai, mangga, pisang dan vanili.
Source | : | THE STAR |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR