"Tujuannya saat itu adalah menyelundupkan musik keluar dari Timor untuk perlawanan di luar negeri," kata Berliku.
"Untuk menginspirasi dan mendidik orang-orang di luar Timor serta mendorong penduduk di seluruh negeri," lanjutnya.
Musik pun menjadi sumber perlindungan ketika ia merasakan 'ditinggalkan' oleh seluruh dunia.
"Mencari perlindungan pada musik yang merupakan cara untuk menyampaikan berita perjuangan Timor kepada dunia," katanya.
Menurutnya, saat itu mereka merasa dikurung dan diisolasi karena kebijakan Presiden Soeharto.
"Kami dikurung, diisolasi. Itu kebijakan (mantan presiden Indonesia) Soeharto saat itu. Dia ingin mengisolasi Timor," katanya.
Menjadi bagian dari 'pemberontak', Berliku pun pernah ditangkap oleh pasukan Indonesia dan dipenjarakan di sebuah pulau terpencil, di mana ia hanya bisa dilihat saat negara tersebut memilih kemerdekaan pada tahun 1999.
Dia akan kembali ke Timor Leste pada 2008, hampir satu dekade setelah kemerdekaan, dengan bantuan Palang Merah.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR