Dalam satu pertempuran, Berliku ditembak lima kali. Dia juga terluka di kaki saat serangan bom.
Ia menyusuri hutan dan pegunungan dalam pertempuran itu.
Rupanya pada masa-masa tersebut, selain berhadapan dengan senjata, Berliku juga menghasilkan lagu-lagu perjuangan.
Berliku adalah sosok yang gemar bernyanyi.
Berliku dinamakan seperti burung yang bernyanyi setiap pagi, ia diberi julukan oleh pemimpin perlawanan karena dia suka menyanyi dan menggubah lagu saat jeda dalam pertempuran, dikutip dari Aljazeera.
Selain untuk menghibur di tengah ketegangan pertempuran, rupanya Berliku juga menggunakan musik sebagai 'senjata' perlawanan dan menyebarkannya ke masyarakat.
"Musik atau alat apa pun yang bisa kita peroleh untuk melawan orang Indonesia," katanya.
Di pegunungan, tidak ada studio musik, jadi mereka merekam dengan tape recorder portabel di gua tempat mereka tinggal.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR