Baca Juga: 5 Militer Paling Kaya di Asia Tenggara, Salah Satunya Malaysia
Kenangan akan 'masa kelam' Timor Leste salah satunya terabadikan dalam lagu-lagu perlawanan.
Melalui musik, sekelompok veteran pejuang kemerdekaan Timor Leste memberikan penghormatan kepada bangsanya.
Lagu-lagu mereka yang dibuat selama masa pertempuran menyusuri hutan dan gunung Bumi Lorosae.
Adalah Dominos Pinto Gabrial atau dikenal sebagai Berliku, salah satu musisi itu, sekaligus sosok yang merasakan perjuangan mempertaruhkan nyawa di masa lalu.
Melansir Aljazeera (18/4/2020), Domingos Pinto Gabrial, juga dikenal sebagai Berliku, adalah seorang guru sekolah berusia 19 tahun di timur laut kota Baucau ketika pasukan Indonesia menginvasi Timor Timur pada bulan Desember 1975.
Dia bergabung dengan banyak anak muda yang melarikan diri ke pegunungan untuk bergabung dengan tentara perlawanan yang baru dibentuk, FALINTIL (Forcas Armadas de Libertacao de Timor-Leste, atau Angkatan Bersenjata untuk Pembebasan Timor Timur).
"Kami tidak punya pilihan; kami hanya harus bertarung," ungkapnya.
Berliku merupakan salah satu pemuda yang ikut dalam pertempuran melawan tentara Indonesia.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR