Intisari-Online.com – Pandemi Covid-19 mengubah cara masyarakat menjalani kehidupan sehari-hari. Demi membatasi penyebaran virus corona, aktivitas yang melibatkan kontak fisik dan tatap muka diminimalisasi. Sebab, melalui aktivitas tersebutlah virus dapat ditularkan.
Sejak diberlakukannya pembatasan sosial berskala besar (PSBB), aktivitas perkantoran, sekolah, hingga belanja kebutuhan sehari-hari dilakukan dalam jaringan (daring). Pada akhirnya pandemi mengakselerasi transformasi digital sekaligus mengungkap disparitas akses digital yang masih dialami masyarakat di beberapa wilayah di Tanah Air.
Demi memastikan tata kelola kegiatan ekonomi dan pendidikan tetap berjalan lancar di tengah situasi pandemi, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate menyatakan, pembangunan infratruktur digital yang kuat dan inklusif perlu dilakukan.
Hal tersebut ia sampaikan dalam forum diskusi The Leadership Dialogue International Telecommunication Union Regional Development Forum Asia and The Pacific Region (RDF-ASP) 2020.
Baca Juga: Percepatan Digitalisasi di Tengah Pandemi, Pengelolaan Data Center Jadi Solusi
Forum diskusi yang diadakan untuk menjalin kolaborasi lintas sektoral demi mendorong perkembangan digital dan kemajuan menuju sustainable development goals (SDGs) tersebut, berlangsung secara virtual pada Senin (2/11/2020).
"(Digitalisasi) tidak hanya akan membantu pemulihan ekonomi kita, tetapi juga akan menuntun kitDa menuju jalan menjadi masyarakat digital yang tangguh,” paparnya seperti tertulis dalam rilis resmi yang diterima Jumat (6/11/2020).
Tiga skema pendanaan tersebut meliputi Universal Service Obligation (USO) yang disumbangkan dari penyedia layanan telekomunikasi, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sektor TIK, dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Pembiayaan campuran tersebut menunjukkan tindakan tegas Presiden Joko Widodo dan komitmen kuat untuk membangun infrastruktur yang kokoh dengan semangat inklusivitas, di mana tidak akan ada yang tertinggal," ujarnya.
Empat strategi membangun infrastruktur digital
Mewujudkan pemerataan infratruktur digital, Johnny menyatakan, pihaknya memprioritaskan empat strategi, yakni penguatan infrastruktur digital, adopsi teknologi pendukung, pengembangan talenta digital, dan pembentukan hukum yang tepat untuk melengkapi regulasi primer.
"Strategi ini saling berhubungan dan sama pentingnya dalam upaya Indonesia untuk membangun infrastruktur digital di Indonesia," jelasnya.
Baca Juga: Bisnis di Era Digital: Hampir 70% Klien Datang dari Instagram
Penulis | : | Yussy Maulia |
Editor | : | Sheila Respati |
KOMENTAR