Namun pengumuman Imran Khan ini sangat membuat India geram.
Menteri luar negeri India mengatakan mereka dengan tegas menolak gerakan tersebut.
India menolak hal ini karena bagi India, Kashmir, Ladakh dan satu lagi wilayah Jammu adalah bagian dari India secara legal dan sah.
"Kusebut sekali lagi, Teritori Gabungan Jammu dan Kashmir dan Ladakh, termasuk area bernama 'Gilgit-Baltistan' merupakan bagian integral dari India secara sah, lengkap dan berdasarkan aksesi Jammu dan Kashmir ke dalam Uni India tahun 1947," ujar juru bicara menteri luar negeri India, Shri Anurag Srivastava.
Bagian penting dalam proyek CPEC
Rupanya, selain ingin mempertahankan posisinya sebagai Perdana Menteri, Imran Khan merebut Gilgit-Baltistan terlebih dahulu untuk memuluskan rencana dengan China.
Pernyataan dari menlu India mendapatkan respon kurang menyenangkan dari menteri luar negeri Pakistan, yang menolak klaim India.
"Reformasi administratif, politik dan ekonomi adalah permintaan yang sudah lama didamba oleh warga Gilgit-Baltistan," ujarnya dalam sebuah pernyataan Minggu kemarin.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR