Semangat gotong royong
Bupati Malaka Stefanus Bria Seran, dalam pembukaan TMMD menyebutkan, kegiatan yang digelar TNI sangat bermanfaat bagi masyarakatnya.
"Atas nama pemerintah dan masyarakat Kabupaten Malaka khususnya penerima manfaat dari program TMMD di tahun 2020, kami menyampaikan limpah terima kasih kepada pimpinan TNI AD di pusat, Pangdam Udayana, Danrem Kupang, Dandim Belu, Danramil yang telah bersama rakyat bekerja untuk kepentingan rakyat," kata Stefanus.
Stefanus mengaku, telah menyampaikan kesiapan Kabupaten Malaka menerima program TMMD berikutnya kepada pimpinan TNI AD.
Pemkab Malaka siap bekerja sama menyelenggarakan program TMMD karena dinilai langsung menyentuh rakyat. Program itu juga mengajak masyarakat bergotong royong.
"Dalam program ini, TNI dan rakyat bergotong royong memperbaiki rumah-rumah yang tidak layak huni dan juga sebagai rasa solidaritas bahwa seperti begini jangan dianggap hal normal," kata Stefanus.
"Seperti begini, kita harus memberi hati untuk memperbaiki rumah warga yang tidak layak. Terima kasih atas pembelajaran yang diberikan teman-teman TNI kepada kami pemerintah daerah bersama semua aparat pemerintah di tingkat Kabupaten, kecamatan hingga desa,"sambungnya.
Menurutnya, kegiatan ini membantu pemerintah daerah mewujudkan pembangunan dan pelayanan masyarakat di Kabupaten Malaka.
TMMD, lanjut dia, juga merupakan perwujudan komitmen moral TNI dan pemerintah kepada masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan dan keamanan masyarakat serta mempercepat pembangunan di daerah.
Untuk mendukung program itu, Pemerintah Kabupaten Malaka mengalokasikan anggaran sebesar Rp 750 juta.
Dandim 1605/Belu Letkol Inf Wiji Untoro selaku Dansatgas TMMD menyebutkan, kegiatan renovasi rumah warga merupakan bagian dari kegiatan fisik dalam TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-109 2020 yang digelar di perbatasan Indonesia dan Timor Leste.
Wiji mengatakan, kegiatan TMMD hadir sebagai perwujudan peran TNI membantu Pemerintah Kabupaten Malaka, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di perbatasan melalui sentuhan pembangun fisik dan non-fisik.
"Ada dua sasaran utama pembangunan yang diwujudkan dalam TMMD yakni fisik dan non-fisik," tutur Wiji.
Selain merenovasi delapan rumah warga, pihaknya juga mengerjakan pengerasan jalan sepanjang 800 meter dan pembuatan talud sepanjang 1.600 meter.
TMMD, kata Wiji, berlangsung selama sebulan yakni 22 September hingga 21 Oktober 2020.
Sedangkan kegiatan non fisik yang digelar yakni sosialisasi tentang rekrutmen TNI, sosialisasi wawasan kebangsaan, penyuluhan KB kesehatan, penyuluhan ketahanan pangan, dan sosialisasi tentang penanggulangan deradikalisasi dan terorisme.
Lalu, sosialisasi tentang lingkungan hidup dan kehutanan, sosialisasi tentang bahaya bencana alam, serta penyuluhan tentang hukum dan bahaya narkotika.
Kegiatan TMMD 2020 melibatkan 250 orang yang terdiri dari TNI, Polri, tim asistensi atau penyuluh, serta masyarakat.
"Pembangunan fisik dan non-fisik ini, kami melibatkan masyarakat dan mereka sangat pro aktif. Ini sebagai bentuk sinergi bersama masyarakat, untuk membangun desa sebagai wujud nyata dari nilai kemanunggalan TNI-rakyat dalam upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat di beranda terdepan NKRI," kata dia.
Selain melakukan pembukaan jalan baru menuju pantai, Satgas TMMD membangun sebuah jembatan penghubung menuju Pantai Abudenok.
Pasalnya, kata Wiji, akses jalan menuju Pantai Abudenok harus melewati sebuah sungai kecil dengan lebar sekitar lima meter lebih.
Pantai Abudenok merupakan salah satu destinasi wisata yang berada di Desa Umatoos, Kecamatan Malaka Barat.
Selain itu, laut di Pantai Abudenok dijadikan sebagai lahan bagi warga setempat yang berprofesi sebagai nelayan.
"Semoga kehadiran TNI di tengah masyarakat semakin menumbuhkan semangat bergotong royong dan menginspirasi masyarakat untuk terus melanjutkan semangat membangun desa," kata dia.
Pembangunan renovasi rumah dan pengerjaan jalan telah selesai dalam program TMMD di Kabupaten Malaka.
Warga Desa Umatoos bisa tersenyum bahagia, berkat bantuan dan perhatian dari TNI.
Termasuk Agustina Hoar, yang saat ini bisa berkumpul dengan anak-anaknya di rumah permanen dengan nyaman, tanpa dihantui rasa takut terhadap banjir yang mengancam saat musim hujan.
Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kejutan untuk Warga Perbatasan Indonesia-Timor Leste di Tengah Pandemi Corona"
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR