"Waktu akan menunjukkan bagaimana itu akan berkembang."
"Kami tidak akan mengecualikannya," jelasnya.
Putin telah menjadi kunci dalam mendorong Rusia untuk mengembangkan senjata baru, termasuk memodernisasi senjata nuklirnya.
Dia telah berulang kali mendorong negaranya untuk menjadi yang terdepan dalam pengembangan teknologi seperti rudal hipersonik, yang dipandang sebagai perbatasan baru dalam teknologi persenjataan.
Namun Putin mengatakan, dia terus ingin menandatangani perjanjian senjata baru, dengan di mana perjanjian sebelumnya akan berakhir pada Februari.
Kesepakatan itu ditandatangani pada 2010 dengan Presiden AS Barack Obama, dan pakta tersebut membatasi setiap negara tidak lebih dari 1.550 hulu ledak nuklir yang dikerahkan dan 700 rudal dan pembom yang dikerahkan.
Namun Trump mengatakan mereka hanya akan memperbarui perjanjian jika China juga bergabung, tetapi Beijing menolak.
(*)
Artikel ini pernah tayang di Kntan.co.id dengna judul 'Putin: Gabungan militer Rusia-China akan lebih kuat daripada AS'
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR