Intisari-Online.com - Beberapa waktu lalu, Korea Utara baru saja menampilkan parade militernya.
Dalam parade militer itu, Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un memamerkan rudal balistik antarbenua (ICBM) baru.
Dan dunia langsung heboh dikarenakannya.
Sebab, dilansir dari Yonhap, en.yna.co.kr, pada Jumat (23/10/2020), seorang ahli pertahanan rudal, rudal balistik antarbenua Korea Utara itu memiliki kekuatan yang mematikan.
Dalam analisis yang diposting di 38 North, situs web AS yang memantau Korea Utara, Michael Elleman, rekan senior untuk pertahanan rudal di Institut Internasional untuk Studi Strategis, mengatakan rudal balistik antarbenua itu diperkirakan memiliki muatan sekitar 2,5-3 ton.
Analisis Michael itu lantas memberikan bukti terkait keaslian dari ICBM itu.
Karena banyak orang yang menganggap remeh rudal tersebut dan menyebutnya 'palsu' selama parade.
Selama parade militer tanggal 10 Oktober 2020 itu, Korea Utara merayakan ulang tahun ke-75 berdirinya Partai Buruh yang berkuasa.
Lalu Korea Utara mempersembahkan Hwasong-16 ICBM pada transporter erector launcher (TEL) dengan 22 roda.
Diklaim bahwa rudal itu lebih panjang dari Hwasong-15 ICBM dibawa oleh 18 roda TEL.
ICBM yang lebih besar telah memicu spekulasi bahwa ia dapat mengirimkan hulu ledak yang lebih berat atau beberapa yang dapat menargetkan daratan AS.
"Hwasong-16 dapat mengirimkan muatan sekitar 2.500 hingga 3.000 kg ke target mana pun di daratan AS, yang hampir dua kali lipat bobot lemparan Hwasong-15 sekitar 1.500 kg," kata Elleman.
Hanya saja ada kemungkinan rudal baru memiliki daya dorong untuk membawa muatan yang berat.
Sehingga mobilitasnya akan "sangat" dibatasi oleh ukuran dan beratnya yang luar biasa.
Elleman juga mengatakan bahwa rudal itu "terlalu berat dan rapuh" untuk diangkut dengan aman saat bahan bakar penuh.
"Jadi rudal harus diberi bahan bakar di lokasi peluncuran."
"Setelah dipasang, diperlukan beberapa jam untuk menyelesaikannya."
"Akibatnya, rudal akan rentan terhadap serangan pra-peluncuran," katanya.
Kehebatan rudal balistik antarbenua Korea Utara itu langsung membuat beberapa pihak terkejut.
Sebab, Elleman mengatakan bahwa itu bukan tugas yang mudah dan akan membutuhkan pengembangan lebih lanjut dari sistem rudal dan panduan serta pengujian penerbangan yang signifikan.
Apalagi dalam beberapa tahun terakhir atau ketika parade militer tahun 2012, beberapa ahli mengatakan bahwa Korea Utara memiliki rudal balistik antarbenua yang buruk.
"Korea Utara memiliki sejarah memperkenalkan rudal 'palsu' selama parade perayaan."
"Jadi pantas untuk mempertanyakan keaslian Hwasong-16 yang disajikan awal bulan ini," tutup Elleman.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR