Pemerintah AS segera menyuap media, untuk tutupi fakta bahwa ada beberapa ratus bom balon Jepang yang sampai di Pantai Barat Amerika.
Ada yang ditemukan di Washington, kemudian beberapa minggu berikutnya banyak dilaporkan penemuan balon serupa.
Bagi warga Amerika yang tinggal di dekat garis pantai, ancaman invasi Jepang lewat udara atau laut bukanlah hal baru.
September 1942, kapal selam Jepang muncul di permukaan di pantai Oregon dan mengirim pesawat kecil yang jatuhkan bom seberat 165 pon di Hutan Nasional Siskiyou.
Pihak berwenang segera menanggulangi kerusakan yang terjadi.
Jepang segera mengeksplor pilihan serangan jarak jauh mereka, dan juga berencana hancurkan garis pantai AS dengan roket yang ditembakkan dengan kapal selam.
Namun perang berlanjut dan Sekutu mulai mendekat ke Tokyo, sehingga Jepang mulai mengganti rencananya dengan bom balon tersebut.
Meskipun sepertinya terlihat seperti senjata pasif, bom balon menjadi senjata efektif Jepang yanng membawa perang ke pantai AS tanpa perlu membawa lebih banyak orang dan material lagi.
Hebatnya, saat meledak, bom tersebut dapat sebabkan kebakaran hutan hebat di wilayah barat laut AS, mengurangi pihak AS yang siap berangkat perang dan menghancurkan industri kayu AS.
Bom balon tersebut sebenarnya adalah balas dendam dari serangan moral AS, yaitu serangan yang dilancarkan oleh Letnan Kolonel Jimmy Doolittle dan 16 pengebom B-25 yang meluncur dari dek kapal induk USS Hornet untuk hancurkan Tokyo.
Source | : | national interest |
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR