Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov mengatakan kepada rekan Azerbaijan dan Armenia lewat telepon Sabtu kemarin untuk memperjelas perlunya gencatan senjata dipegang.
Pemimpin Karabakh, Arayik Harutyunan, menerima upaya perdamaian tersebut, dan mengatakan "Republik Artsakh mengkonfirmasi kesiapan gencatan senjata kemanusiaan dalam dasar resiprokal."
Pernyataannya sejalan dengan kesepakatan gencatan senjata yang diusulkan oleh Moskow Sabtu lalu.
Artsakh adalah sebutan Nagorno-Karabakh oleh Armenia.
Sebelum upaya gencatan senjata terakhir Sabtu lalu, Azerbaijan menyalahkan Armenia atas serangan roket yang dikirimkan kota terbesar kedua di Azerbaijan, Ganja.
Tercatat ada 13 warga sipil yang meninggal karena serangan tersebut, termasuk tiga anak kecil, dan melukai lebih dari 50 orang lain.
Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev menyebut serangan misil itu sebagai "cara pengecut" yang "tidak dapat mematahkan semangat warga Azerbaijan."
Serangan tersebut terjadi di Sabtu dini hari dan menarget seperempat warga di tengah kota, menurut pernyataan dari kantor jaksa Azerbaijan.
Source | : | CNN |
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR