Anak-anak sudah duduk di meja mereka ketika bocah baru itu dibawa
masuk dan diperkenalkan sebagai Pak Un, putra diplomat Korea Utara.
Ada tempat duduk cadangan di sebelah João, jadi anak baru itu, yang biasa
dipanggil Un, duduk di situ.
Pasangan itu segera menjadi dekat, terikat karena penempatan kursi
mereka, tetapi juga karena keduanya tidak terlalu akademis.
Kemudian keduanya saling membantu dalam belajar, yaitu João membantu
Kim Jong-un mengerjakan PR bahasa Jerman, sementara pendatang baru
membantu teman barunya itu dalam matematika.
Baca Juga: Bantu Tangani Pandemi, Reckitt Benckiser Indonesia Donasikan 800 Ribu Masker Medis Kepada Kemenkes
Baru beberapa tahun kemudian João dan teman sekolahnya yang lain dari
Bern menyadari siapa anak baru itu: Kim Jong Un, pemimpin masa depan
Korea Utara.
Kim Jong-un masih sangat kecil atau remaja ketika dia berangkat ke Bern, ibu kota Swiss, pada musim panas tahun 1996. Untuk diketahui, Kim diyakini lahir sekitar awal tahun 80-an, artinya saat itu ia berusia belasan tahun.
Dia bergabung dengan kakak laki-lakinya, yang telah tinggal di Liebefeld,
lingkungan pinggiran kota di pinggiran Bern, selama dua tahun dengan bibi dari pihak ibu, Ko Yong-suk, suaminya, Ri Gang, dan ketiga anak mereka.
Selain bersekolah, diungkap sang bibi bahwa Kim Jong-un bergaul seperti
kebanyakan remaja.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR