"Menggali makam, duduk di ambulans memang berikan pengetahuan bahwa ada banyak orang yang meninggal karena Covid-19.
"Sehingga setidaknya, itu meningkatkan pengetahuan mengenai situasi Covid-19," ujarnya.
Namun ia ragukan kewajiban moral akan meningkat dengan hukuman seperti itu, dan metode itu tidak efektif.
Ia paparkan bagaimana pun upaya pemerintah menginformasikan bahaya Covid-19 dan terapkan protokol kesehatan yang harus dipatuhi, banyak yang masih tidak mengerti apa itu pandemi.
"Hal ini dipersulit saat informasi dari pemerintah simpang siur. Mall dibuka tapi sekolah ditutup. Sebelumnya, masker apapun bisa digunakan, sekarang masker scuba tidak boleh dipakai.
"Hal seperti itu akan membuat warga apatis karena informasi berubah sangat cepat dan memaksa mereka mengubah perilaku mereka lagi dan lagi.
"Akhirnya, kepercayaan warga menurun, dan perilaku kooperatif juga semakin menurun."
Perlu diingat, dengan kasus infeksi tertinggi di Asia Tenggara, seharusnya edukasi publik semakin diketatkan. Upaya gunakan hantu ataupun cara mempermalukan di depan umum sudah tidak akan efektif.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?
Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR