Sementara di Amerika, Laporan Dunn bisa dibilang memiliki dampak yang paling signifikan, dengan Dunn diundang untuk berbicara di depan Komite Gedung Kongres untuk Hubungan Internasional.
Menjelang dengar pendapat, para pejabat AS dan Australia melihat minat yang sama untuk bekerja bersama-sama untuk meminimalkan dampak kesaksian Dunn.
Canberra ke Washington pun mengulangi bahwa tuduhan Dunn adalah "desas-desus" dan mengklaim bahwa "studi menyeluruh dari semua informasi yang tersedia untuk kita" telah gagal untuk menguatkan klaimnya.
Mengingat bahwa Australia belum secara substansial menyelidiki temuan Dunn, dasar dari anggapan ini tidak jelas.
Saat Dunn menerbitkan laporannya, krisis kemanusiaan di Timor Leste semakin cepat.
Pada tahun-tahun berikutnya pemboman, pemboman, penggundulan, penghancuran sumber daya pedesaan yang disengaja, dan relokasi paksa penduduk Timor ke kamp-kamp akan memicu kelaparan yang akan merenggut sebagian besar nyawa yang hilang selama pendudukan.
Meski begitu, dampak Laporan Dunn tetaplah cukup signifikan.
Hal itu menghidupkan kembali masalah di media dan parlemen Australia dan memberikan para aktivis alat berbasis bukti yang berharga karena semakin banyak bukti dari krisis kemanusiaan di Timor Leste yang muncul pada tahun-tahun berikutnya.
(*)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR