Pemerintah Fraser juga melihat Indonesia sebagai pusat dari tujuannya
untuk memperkuat hubungan dengan negara-negara ASEAN dan dengan
kawasan Asia yang lebih luas.
Keinginan untuk merundingkan kesepakatan untuk memungkinkan
eksploitasi sumber daya minyak Laut Timor juga memberikan dorongan lebih
lanjut untuk posisi tersebut.
Bantuan militer kepada Indonesia terus berlanjut setelah invasi, termasuk
penyediaan pesawat Nomad, yang digunakan di Timor Timur (meskipun
ada jaminan sebaliknya oleh Duta Besar Indonesia).
Dalam konteks inilah James Dunn, mantan perwira intelijen militer dan
diplomat yang pernah menjadi konsul di Timor Portugis pada awal 1960-
an, menerbitkan The Dunn Report on East Timor pada Februari 1977.
Baca Juga: Begini Cara Mudah Ubah Warna Background di Instastory Pada Instagram
Laporan tersebut, berdasarkan wawancara yang dilakukan Dunn dengan
pengungsi Timor-Leste.
Laporan rinci tentang pelanggaran hak asasi manusia yang parah,
termasuk pembantaian, kekerasan seksual, kelaparan yang disengaja, dan
pelanggaran lainnya.
Dunn menyimpulkan bahwa klaim dari sumber-sumber Katolik tentang
100.000 kematian "dapat dipercaya" karena pembunuhan yang meluas di
pegunungan.
Sementara itu, pemerintah Fraser dan Departemen Luar Negeri (DFA)
menyambut laporan itu dengan cemas.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR