Mereka tercatat lakukan perdagangan sebagai bagian dari kesepakatan pertahanan yang disetujui di Juni.
Bayraktar TB2 dapat dioperasikan dari ketinggian 8000 meter, yang sulit dideteksi.
Kemampuan lainnya yaitu dapat diterbangkan selama 27 jam, dan bisa membawa 4 misil.
Drone tersebut juga digunakan dalam perang di Suriah dan Libya.
Fuad Shahbaz, seorang analis pertahanan di Sentral Komunikasi Strategi di Baku menyebutkan "kami telah melihat drone Bayraktar secara aktif digunakan di Suriah dan Libya oleh angkatan udara Turki melawan Presiden Suriah Bashar al-Assad dan Jenderal Haftar di Libya.
"Kini, mereka telah muncul di Azerbaijan baru-baru ini dan secara aktif digunakan di Nagorno-Karabakh melawan rezim separatis."
Rob Lee, kandidat PhD di University College London, mengatakan jika penggunakan drone TB2S telah secara dramatis mempengaruhi pasukan Armenia di darat dan kemampuan untuk menyerang dan mempertahankan pasukan mereka.
Source | : | Al Jazeera |
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR