Baca Juga: Biduran Bikin Tak Nyaman? Ini Cara Mengobati Biduran dan Pencegahannya
Pada hari Senin, sekitar 40 orang mengadakan unjuk rasa di kota Ramallah, Tepi Barat yang diduduki untuk mendukungnya.
"Rakyat kami tidak akan mengecewakan Maher al-Akhras," kata Khader Adnan, yang merupakan salah satu dari mereka yang mengambil bagian dalam rapat umum dan yang telah melakukan beberapa aksi mogok makan di penahanan Israel.
Adnan meminta masyarakat internasional dan para pemimpin Palestina untuk menekan Israel atas kasus tersebut.
“Lakukan lebih banyak dalam beberapa jam mendatang. Kami berada di tahap kritis.” katanya.
Sementara itu, Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh menuntut "pembebasan segera" al-Akhras, menurut pernyataan yang diterbitkan oleh kantor berita resmi WAFA.
Al-Akhras dipindahkan pada awal September ke Kaplan Medical Center, di selatan Tel Aviv.
Pengacaranya telah mengajukan banding beberapa kali ke Mahkamah Agung Israel untuk pembebasannya, termasuk pada sidang pada hari Senin.
Pengadilan tinggi Israel menunda keputusan atas permintaan Senin, mengatakan kasus itu masih dalam peninjauan, menurut ringkasan sidang yang dilihat oleh kantor berita AFP.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR