Kemudian penyerangan Koramil Persiapan Hitadipa Distrik Sugapa Kabupaten Intan Jaya pada Sabtu (19/9/2020) yang menewaskan anggota TNI bernama Pratu Dwi Akbar Utomo.
Lalu penembakan Pendeta Yeremia Zanambani (kemudian meninggal dunia) pada Sabtu sore (19/9/2020) Kampung Hitadipa Distrik Sugapa Kabupaten Intan Jaya.
Selanjutnya penembakan Polisi dan transportasi di sekitar Bandara Bilorai, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya pada Jumat (18/9/2020) dan Jumat (25/9/2020).
Lalu penembakan ke arah Kodim Persiapan Kabupaten Intan Jaya pada Senin (5/10/2020) dan penembakan pos TNI di Pasar Baru Kenyam Kabupaten Nduga pada Selasa (6/10/2020) yang menewaskan warga sipil bernama Yulius Wetipo.
Kemudian penyerangan terhadap rombongan TGPF di tanjakan Wabogopone Kampung Mamba Distrik Sugapa Kabupaten Intan Jaya pada Jumat (9/10/2020) yang mengakibatkan anggota Tim bernama Bambang Purwoko (Dosen UGM) dan tim pengamanan bernama Sertu Faisal Akbar menderita luka tembak.
Lalu pada Sabtu (10/10/2020) pagi KKSB kembali melakukan serangan ke Pos TNI di Kampung Koteka, Distrik Kenyam Kabupaten Nduga Papua.
Suriastawa menduga serangan-serangan KKSB tersebut untuk memprovokasi TNI agar membalas tembakan seperti serangan-serangan sebelumnya.
Namun, kata Suriastawa, ternyata TNI bertindak profesional dengan tetap siaga dalam kedudukan pertahanannya dan terus mengintai arah datangnya tembakan.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR