Menteri Luar Negeri Indonesia merujuk pada insiden di mana kapal penjaga pantai Tiongkok terlihat di dalam wilayah negara, menimbulkan kecurigaan tentang niatnya.
Badan keamanan maritim Indonesia mengatakan kapal itu memasuki zona ekonomi eksklusif (ZEE) 200 mil Indonesia di lepas pulau Natuna utara bulan lalu.
Dia menambahkan:
“Jika tujuannya adalah untuk menjalankan klaimnya dengan sembilan garis putus-putus, tentu saja, itu tidak dapat dibenarkan.
“Tapi setelah kita berkomunikasi, lewat jalur diplomatik, kapal itu pindah.
"Saya yakin ini bukan yang terakhir kali terjadi. Mungkin akan terulang lagi.
“Dan kami akan terus berkomunikasi, kami akan terus memegang teguh prinsip-prinsip kami seperti yang kami katakan sebelumnya.”
Mengacu pada hubungan luar negeri yang lebih luas dengan negara-negara, dia memperkirakan negara itu hanya akan bekerja dengan China.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR