Melansir UCA News (30/8/2018), Pemerintahan baru Perdana Menteri Timor-Leste Taur Matan Ruak tampaknya bertekad untuk mengatasi salah satu masalah abadi negaranya.
Itu adalah masalah pengangguran kaum muda, yang telah menyebabkan budaya geng jalanan yang mengganggu dan migrasi pekerja yang signifikan ke Eropa, Korea Selatan, Australia, dan tempat lain.
Sejak Timor Leste merdeka pada tahun 2002, masalah mendasar terbesar adalah pengangguran, yang mengakibatkan banjir orang muda yang pergi ke luar negeri untuk mencari pekerjaan.
Setiap pagi banyak anak muda Timor berbaris di dekat kedutaan Portugis di Dili untuk mengurus paspor Portugis mereka sehingga mereka bisa pergi ke Eropa untuk bekerja.
Migrasi pekerja adalah satu akibat, sementara munculnya geng-geng merupakan akibat lainnya.
Bukan hanya di ibu kotanya, Dili, geng jalanan juga ditemukan di kota besar lainnya, seperti Ainaro dan Same.
Dikutip dari UCA News, di Timor Leste geng jalanan sering menyebut diri mereka sebagai kelompok seni bela diri atau organisasi olahraga.
Seperti kelompok seni bela diri lainnya, mereka mengklaim hanya sebagai organisasi olahraga, tetapi memiliki persaingan sengit dengan kelompok lain, terutama PSHT dan Korka.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR