Masalah itu juga kemudian mendasari penundaan operasi tentara Indonesia terhadap Timor Leste, sampai selesainya kunjungan Ford dan Kissinger, yang dijelaskan dalam dokumen 4.
Dokumen 4, tertanggal 6 Desember adalah transkrip resmi dari diskusi antara Ford, Suharto dan Kissinger di Jakarta sehari sebelum invasi penuh.
Dokumen ini jelas mencatat Soeharto meminta, dan menerima, persetujuan Ford dan Kissinger untuk invasi tersebut.
Juga terkait Kissinger yang menyinggung tentang penggunaan senjata buatan AS, lalu menekankan bahwa mereka hanya dapat mempengaruhi reaksi atas operasi tersebut jika itu terjadi setelah mereka kembali ke AS.
“Kissinger: Anda menghargai bahwa penggunaan senjata buatan AS dapat menimbulkan masalah. Itu tergantung pada bagaimana kita menafsirkannya, apakah itu untuk membela diri atau apakah itu operasi asing. Penting agar apa pun yang Anda lakukan berhasil dengan cepat.
"Kami akan dapat mempengaruhi reaksi di Amerika jika apapun yang terjadi, (baru) terjadi setelah kami kembali. "
Pernyataan Kissinger memperjelas bahwa dia dan Ford tidak menentang penggunaan senjata AS.
Kekhawatiran mereka hanyalah agar serangan itu ditunda sampai mereka meninggalkan Indonesia dan dilakukan secepat dan seefektif mungkin. Mereka melakukan manipulasi opini publik di AS.
Dokumen 5, tanggal 5 dan 6 Desember, memberikan jadwal dua hari Kissinger di Indonesia.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR