Wajar saja jika rakyat Taiwan cemas.
Pasalnya, pesawat militer China telah dicegat lebih dari 40 kali sejak pertengahan September karena aksinya yang terbang di dekat wilayah udara Taiwan.
Kejadian ini membuat publik Taiwan gelisah.
Selama beberapa dekade, Taiwan yang demokratis telah terbiasa dengan ancaman invasi dari kepemimpinan Komunis China, yang tidak pernah menguasai pulau berpenduduk 24 juta itu namun mengklaimnya sebagai wilayahnya sendiri.
Akan tetapi peningkatan intimidasi militer baru-baru ini, peringatan perang dari media pemerintah, dan kebijakan luar negeri China yang semakin agresif, telah menimbulkan kekhawatiran dalam beberapa bulan terakhir bahwa konflik di Selat Taiwan adalah kemungkinan yang sangat mungkin terjadi.
“Dalam skenario terburuk, kami memiliki keyakinan bahwa dalam rangka membela negara."
"Taiwan akan mengambil pendekatan seluruh bangsa, seluruh masyarakat, terutama jika Anda mempertimbangkan kekuatan tembak yang telah dibangun oleh Tentara Pembebasan Rakyat."
"Entah apakah itu dalam jumlah misil, atau muatan serangan udara,” kata Enoch Wu (39).
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR