Typhoon akan menambah ekor logistik ketiga untuk Angkatan Udara Indonesia.
Diketahui, yang saat ini memiliki armada garis depan 16 pesawat tempur Su-27/30 multi-peran buatan Rusia dan tiga skuadron Lockheed Martin F-16 produksi AS, yang baru-baru ini digunakan pada patroli udara di Laut Cina Selatan.
Pembelian satu skuadron tambahan jet Sukhoi canggih sekarang tampaknya tidak akan disetujui karena dikhawatirkan sanksi Amerika karena membeli jet dan rudal Rusia, hukuman yang dijatuhkan pada Moskow karena diduga ikut campur dalam pemilihan presiden AS 2016.
Baca Juga: Terkuak, Ini Dia Besarnya Kekuatan KKB di Intan Jaya, Jumlah Senjatanya Tidak Main-main
Prabowo sudah mendekati Menteri Pertahanan Austria Klaudia Tanner atas usulan pengadaan. Jika penjualan berlanjut, diharapkan Typhoons akan ditingkatkan ke standar Tranche 3A, memberi mereka peran pertahanan udara dan serangan darat.
Indonesia akan menjadi negara Asia pertama yang mengoperasikan Typhoon.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR