Hasil laboratorium menunjukkan tailing Timah mengandung sejumlah besar neodymium dan praseodymium, yang dikombinasikan dengan besi dan boron digunakan untuk menghasilkan magnet berdaya tinggi untuk motor listrik dan sistem kendali dan kendali militer.
Indonesia sudah memiliki 80% mineral , termasuk rare earth, yang dibutuhkan untuk memproduksi baterai litium, bagian dari kebijakan pemerintah untuk mengembangkan kendaraan listrik sebagai cara untuk menciptakan basis industri masa depan yang dibangun di sekitar sumber daya alamnya yang melimpah.
Prospek masa depan bergantung pada pemerintah yang memberlakukan kebijakan dan peraturan dan dalam memulai insentif untuk industri hilir dan hulu, menurut Fadli Rahman, salah satu penulis makalah Colorado School of Mines 2014 tentang potensi rare earth di Indonesia.
“Jika pemerintah Indonesia tetap pasif dan tidak tegas terhadap opsi yang memungkinkan, rare earth akan tetap langka bagi orang Indonesia di masa mendatang,” kata Rahman, yang sekarang menjadi komisaris termuda perusahaan minyak negara Pertamina.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR