Ketika angka kematian diabaikan, artinya kita kehilangan kemampuan dalam menilai performa strategi secara valid.
"Karena gini, angka kematian walaupun hanya satu (orang meninggal), itu menunjukkan bahwa daerah tersebut tertinggal atau kecepatannya di belakang penyebaran virus (SARS-CoV-2)," jelas Dicky.
Ketika ada orang yang meninggal karena Covid-19, artinya saat dia terlambat dideteksi sehingga tidak bisa tertolong.
Misalnya, pasien tersebut datang ke rumah sakit sudah dalam kondisi parah.
Hal ini sudah menunjukkan bahwa deteksi dini atau testing diabaikan atau belum memadai.
"Saya melihat, beberapa provinsi di Indonesia belum memadai dan masih banyak daerah yang abai," kata Dicky.
"Kenapa abai? Karena ini sudah tujuh bulan (sejak kasus Covid-19 pertama diumumkan di Indonesia). Sudah juga jelas bahwa strategi pengendalian pandemi belum kuat, termasuk strategi testing dan tracing. Banyak daerah yang belum memperkuat itu dengan berbagai macam dalih. Ini berbahaya banget."
Ketika strategi pengendalian pandemi paling dasar seperti testing dan tracing diabaikan, artinya kesehatan masyarakatlah yang diabaikan dan justru membiarkan virus corona menyebar makin luas.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR