Secara keseluruhan Timor Leste mulai mengincar ladang baru, dan gas Greater Sunrise yang dioperasikan Woodside di Laut Timor melintasi dasar laut Australia menimbulkan perselisihan yang belum terselesaikan.
Australia dengan Timor Leste berselisih mengenai batas maritim, untuk mengembangkan Greater Sunrise yang berbasis di Perth Woodside dan mitra Conoco Philips dan Osaka Gas, memiliki rencana yang dipestieskan.
Namun, pemerintah terus jor-joran mengeluarkan uang, untuk fantasi pengembangan minyak dan proyek infrastruktur meragukan lainnya.
Jumlah uang yang dikeluarkan jauh lebih tinggi dari pengeluaran ekonomi dan sosial, padahal 42% persen penduduknya hidup dalam garis kemiskinan.
"Sumber pendapatan baru sangat dibutuhkan Timor Leste, tetapi tidak datang dari proyek-proyek ekstraktif yang berkelanjutan seperti Greater Sunrise," kata Charlie Scheiner seorang analis LSM.
"Tanggapan Timor Leste atas tekanan yang disebabkan oleh akhir dari pendapatan minyak haruslah mendeisverifikasi ekonominya dan membelanjakannya dengan bijak," tambah Scheiner.
Jeffrey Freyman, ahli fisika dan ekonomi yang telah berkonsultasi pada berbagai proyek energi di wilayah tersebut, memperkirakan Greater Sunrise bisa menghasilkan 8,5 miliar dollar AS, untuk Timor Leste selama 30 tahun, selama masa produksi proyek tersebut.
Tetapi jika tren pengeluaran pemerintah saat ini terus berlanjut, 8,5 miliar dollar AS hingga 2030 hanya cukup untuk membayar dua hingga lima tahun, dan bukan solusi jangka panjang.
Source | : | Forbes |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR